Babat – Tradisi luhur Sedekah Bumi kembali digelar di Desa Trepan, Kecamatan Babat, dengan semarak namun penuh khidmat. Perhelatan tahunan ini bukan sekadar ritual, melainkan manifestasi rasa syukur mendalam masyarakat atas melimpahnya hasil bumi yang telah dianugerahkan.
Di tengah kesederhanaan acara, peran vital Karang Taruna Marsudi Utomo patut diacungi jempol atas kontribusi mereka dalam menyukseskan gelaran ini.
Karang Taruna Marsudi Utomo tidak hanya hadir sebagai partisipan, namun secara aktif terlibat menjadi panitia inti Sedekah Bumi Desa Trepan. Keterlibatan mereka menunjukkan komitmen generasi muda dalam melestarikan warisan budaya dan menjaga kekompakan desa.
Baca Juga : Karang Taruna Marsudi Utomo Desa Trepan Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bengawan Solo
Acara Sedekah Bumi tahun ini diselenggarakan dengan sederhana namun tidak mengurangi esensi dan makna yang terkandung di dalamnya.
Kehadiran berbagai pihak penting menambah kekhidmatan acara, di antaranya Kapolsek Babat, perwakilan dari Danramil Babat, serta seluruh lapisan masyarakat Desa Trepan yang tumpah ruah memadati lokasi acara. Kepala Desa Asikin juga turut hadir mendampingi jalannya kegiatan.
Sedekah Bumi Desa Trepan sendiri merupakan tradisi turun-temurun, sebuah peninggalan leluhur yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Ini adalah wujud nyata dari penghormatan terhadap alam dan ungkapan terima kasih atas karunia hasil bumi yang menjadi tulang punggung kehidupan warga.
Acara dibuka dengan rangkaian doa yang mendalam, dimulai dengan pembacaan Surat Yasin, Sholawat, dan Tahlil. Doa-doa ini ditujukan untuk mendoakan para leluhur Desa Trepan, termasuk sosok bersejarah Mbah Surogupito atau Imam Sujono, yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di desa ini.
Bagas Pratama, selaku Ketua Karang Taruna Desa Trepan, bersama dengan Abdullah Hakim sebagai Ketua Panitia, tampak bersemangat memimpin jalannya acara.
Bagas menuturkan Karang Taruna sangat bangga bisa menjadi bagian dari Sedekah Bumi tahun ini. Selain terlibat dalam kepanitiaan, para pemuda juga ikut serta dalam pembuatan gunungan dari aneka hasil bumi sebagai wujud syukur dan kekayaan desa.
"Ini adalah bentuk komitmen kami untuk melestarikan tradisi sekaligus menunjukkan kreativitas pemuda Trepan," ujarnya.
Lebih lanjut Bagas menambahkan bahwa peran pemuda sangat krusial dalam melestarikan budaya. Melalui kegiatan ini Bagas berharap, ke depannya, generasi muda, khususnya anggota Karang Taruna, dapat terus menjadi ujung tombak dalam menjaga dan mengembangkan tradisi-tradisi luhur seperti Sedekah Bumi.
"Ini bukan hanya tentang ritual, tapi juga tentang menanamkan nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan rasa syukur yang menjadi identitas kita. Dengan semangat inovasi dan kreativitas, pemuda bisa mengemas budaya agar tetap relevan dan menarik bagi generasi mendatang, memastikan warisan leluhur kita tidak lekang oleh waktu," imbuhnya.
Baca Juga : Ketua Karang Taruna Kabupaten Lamongan Bekali Mahasiswa IAI Tabah dengan Personal Branding
Kolaborasi antara Karang Taruna dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci suksesnya perhelatan Sedekah Bumi ini, menandakan kuatnya ikatan kebersamaan di Desa Trepan. (humas)